JALANDI PADANGSIDIMPUAN GANTI NAMA. 9 September 2009 admin Tabagsel 10. Arsip. Sumber: www.bonari.multiply.com. Pemerintah Kota Padangsidimpuan mengganti nama-nama jalan yang ada di daerah ini. Pergantian itu sesuai Peraturan Daerah (Perda) No. 12 Tahun 2005 yang memuat 228 nama jalan. Adapun nama jalan yang diganti di wilayah Kecamatan
Jalan Padang Bypass From Wikipedia, the free encyclopedia Jalan Padang Bypass adalah sebuah jalan raya yang berada di Kota Padang yang menghubungkan dua gerbang utama Provinsi Sumatra Barat, yaitu Bandar Udara Internasional Minangkabau dan Pelabuhan Teluk Bayur. Jalan ini dibangun pada tahun 1993 dan memiliki panjang 27 kilometer.[1] Pada tahun 2013, Balai Kota Padang dipindahkan ke kawasan jalan ini.[2][3] Gedung Semen Padang Hospital di tepi Jalan Padang Bypass, Pisang, Kecamatan Pauh
Gazebodengan logo PT Semen Padang itu ternyata menjadi kenangan bagi sejumlah orang menempuh jalan lintas nasional di Sumbar. Hadirnya gazebo dengan atap gonjong, menyerupai atap Rumah Gadang, rumah adat Minangkabau menjadi titik tunjuk bagi sejumlah pengendara. Titik awas bagi daerah rawan kecelakaan. Bagi sejumlah orang yang baru berkunjung Jalan Jenderal Sudirman adalah salah satu jalan utama di Kota Padang yang berada di antara perbatasan Kecamatan Padang Timur dengan Kecamatan Padang Selatan.[1] Nama jalan ini diambil dari nama salah seorang perwira tinggi militer Indonesia yang berjuang dengan melakukan perlawanan gerilya selama masa revolusi kemerdekaan, yakni Jenderal Sudirman. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Padang Tahun 2010–2030, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Khatib Sulaiman merupakan kawasan pusat Pemerintahan Provinsi Sumatra Barat. Pada awalnya, yakni pada masa penjajahan Belanda, jalan ini bernama Belantoengweg atau dieja Jalan Balantuang oleh masyarakat setempat. Setelah diproklamasikannya kemerdekaan, nama jalan ini sempat dinamakan Jalan Sukarno, lalu diganti menjadi Jalan Sudirman sampai saat sekarang.[2] Berbagai pusat perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun kantor-kantor swasta, berjejer di sepanjang jalan yang membentang dari selatan ke utara ini, sehingga setiap harinya jalan ini tak pernah sepi dari lalu-lalang kendaraan dan aktivitas masyarakat. Setiap Minggu pagi, sebagian ruas jalan ini ditutup bagi kendaraan bermotor untuk kegiatan car free day.[3] Pada beberapa kali penyelenggaraaan Tour de Singkarak, jalan ini juga menjadi bagian dari jalur lintasan kejuaran balap sepeda tersebut, bahkan menjadi titik start dan finis untuk etape terakhir pada Tour de Singkarak 2012.[4] Mengawali tahun 2015, jalan ini termasuk 10 kawasan bebas sampah yang dilindungi oleh Perda Nomor 21 tahun 2012.
KedaungKali Angke, Cengkareng. Kota Jakarta Barat 11710. Zone : Cengkareng dan Jalan di Cengkareng. Whats Nearby Within Jalan Panjang. 7. Jalan Panjang. Kel. Kedoya Utara, Kebon Jeruk. Kota Jakarta Barat 11520.
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini Kota Padang menyimpan banyak sejarah, salah satunya sejarah nama-nama jalan Padang, Kota Padang telah eksis sejak masa kolonial Belanda. Kota ini menyimpan banyak sejarah yang sering luput oleh warganya. Salah satunya sejarah nama-nama jalan. Dahulu, kebanyakan nama jalan di Padang kental dengan nuansa Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, sebagian besar nama jalan diubah oleh pemerintah Indonesia dengan nama pahlawan nasional. Namun, ada pula nama jalan yang tetap dipertahankan hingga sekarang. Adapun jalan-jalan yang belum ada namanya atau jalan yang dibangun baru maka biasanya diberi dengan nama tokoh yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia atau dari nama tokoh yang berasal dari daerah tersebut. Berikut sejarah 5 jalan tua di Padang yang dirangkum dari berbagai sumber. Jalan Nipah Jalan ini boleh disebut sebagai jalan tertua di Padang. Jalan ini sudah ada jauh sebelum Belanda mencengkeramkan pengaruhnya di Padang. Dinamakan Nipah karena di kawasan ini memang banyak terdapat nipah, yakni tumbuhan sejenis palem. Dikutip dari buku Paco-Paco Padang karya Freek Colombijn, nipah begitu penting bagi penduduk Padang pada masa lampau. Saking pentingnya, pohon ini tidak boleh ditebang. Daunnya bisa dipakai untuk atap rumah, sedangkan tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik. Jalan Nipah awalnya hanya jalan setapak di antara pepohon nipah. Ketika Belanda berkuasa di Padang, Nipah menjelma menjadi kawasan pemukiman serta pusat perkantoran pemerintah Belanda. Pada ujung jalan yang mengarah ke Batang Arau, dulu terdapat De Javasche Bank Padang. Bangunannya didirikan pada tahun 1925 dan masih dapat kita saksikan sampai sekarang. Pemerintah Kota Padang pada tahun 1995 membangun sebuah Jembatan Sitti Nurbaya yang menghubungkan Jalan Nipah dengan kawasan Seberang Padang. Jalan Sudirman Jalan ini merupakan ruas jalan utama di Padang. Berbagai pusat perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun kantor-kantor swasta, berjejer di sepanjangnya. Jalan ini pertama kali dinamakan Belantung atau Balantuang dalam bahasa Minang. Ketika pemerintah kolonial Belanda datang, nama tersebut tetap dipertahankan. Belantung semula kawasan yang sepi. Pusat pemerintahan di Padang masih bertumpu di kawasan sekitar Batang Arau. Namun, karena kawasan Batang Arau sudah terlalu padat, Belanda melakukan perluasan ke arah utara. Sejak saat itu, Balantung kian rami. Bahkan, Belanda membangun Rumah Gubernur di sini yang bangunannya masih dipakai hingga sekarang. Setelah kemerdekaan Indonesia, Jalan Belantung sempat berganti nama menjadi Jalan Soekarno. Pada masa Orde Baru, Presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan yang dikenal dengan De-Soekarnoisasi. Kebijakan ini berimbas pada bergantinya nama Jalan Soekarno di Padang menjadi Jalan Sudirman. Jalan Bagindo Aziz Chan Bagindo Aziz Chan adalah Wali Kota Padang yang gugur di medan juang melawan penjajahan Belanda. Pemerintah Kota Padang mengabadikan namanya sebagai nama jalan di Padang. Jalan Bagindo Aziz Chan membujur dari selatan ke utara. Beberapa bangunan yang mencolok di sini seperti Kantor Pos, Hotel Padang, serta beberapa kantor bank. Selain itu, terdapat sebuah gereja yang didirikan pada tahun 1885. Pada masa kolonial Belanda, Jalan Bagindo Aziz Chan dulu bernama Jalan Benteng. Dinamakan demikian karena terdapat bangunan yang dijuluki oleh masyarakat kala itu sebagai benteng. Dalam Padang Riwayatmu Dulu karya Rusli Amran, bangunan yang berjuluk benteng tersebut digambarkan sebagai gedung batu yang seram. Lokasinya di belakang Kantor Pos sekarang. Sebenarnya, gedung yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda tersebut bukan benteng, melainkan penjara militer dengan dinding yang tinggi dan tebal. Di sini, para tahanan disekap di belakang jeruji jeruji besar dengan gembok-gembok besar pula, sehingga kemungkinan untuk melarikan diri tipis sekali. Adapun bangunan kantor pos di jalan yang sekarang dulunya berada di pinggir laut, tepatnya di Jalan Samudera sekarang. Jalan Diponegoro Seperti nama-nama jalan sebelumnya, Jalan Diponegoro diambil dari nama pahlawan Indonesia. Jalan ini membentang dari utara ke selatan. Di sini, terdapat Museum Adityawarman yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah seputar Minangkabau dan Mentawai. Museum ini memiliki area taman yang luas yang dikenal sebagai Taman Melati Jalan Diponegoro juga terkenal sebagai pusat kesenian dan budaya. Pasalnya, terdapat Taman Budaya yang menjadi tempat atraksi kesenian dan budaya Namun tak banyak yang tahu pada masa kolonial, jalan ini bernama Wilhelmina. Wilhelmina adalah nama ratu Belanda yang berkuasa selama lebih dari 50 tahun, yakni dari tahun 1890 hingga 1948. Ia sangat dihormati oleh rakyatnya baik di negeri induk maupun di negeri jajahan. Di Hindia Belanda, yang merupakan daerah jajahan Belanda, banyak tempat atau jalan di Hindia Belanda yang dinamakan dengan Wilhelmina, termasuk di Padang. Namun, tidak diketahui latar belakang penamaan Jalan Wilhelmina di Padang Jalan Mohammad Yamin Di perempatan Jalan Diponegoro, membentang jalan ke arah timur menuju Pasar Raya yang dikenal sebagai Jalan Mohammad Yamin. Mohammad Yamin adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Jalan ini memiliki panjang sekitar 1 km. Ujungnya berakhir di perempatan Jalan Bagindo Aziz Chan. Jalan Mohammad Yamin merupakan salah satu pusat ekonomi di Padang. Di sini berjejer pertokoan sepanjang jalan serta pusat perbelanjaan bernama Sentral Pasar Raya. Selain itu, terdapat Masjid Taqwa Muhammadiyah yang ramai setiap waktu salat datang. Pada masa kolonial Belanda, Jalan Mohammad Yamin bernama Jalan Raaff. Raaff yang dimaksud adalah Antoine Theodore Raaff, seorang Letnan Kolonel berkebangsaan Belanda. Raaff terkenal sebagai perwira Belanda yang terlibat dalam Perang Padri pada tahun 1821. Ia memimpin pasukan yang berhasil melemahkan sejumlah basis pertahanan Kaum Padri. Namun, di tengah tugasnya, ia meninggal dunia secara mendadak di Padang pada tanggal 17 April 1824. Baca juga 4 Destinasi Wisata Edukasi di Sumbar yang Mesti Anda Kunjungi Bersama Keluarga Keberhasilan Raff dalam memimpin pasukannya sewaktu Perang Padri membuat namanya dikenang oleh pemerintah Belanda sebagai nama jalan. pkt Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di
О ቼбаմαДыσ δаվሟУጇሁ հаቶεражեд иγажυτօյупНт кሼ ሎм
Зов μጱбиፁавፃ ሶλемаснωтНጧ аሻሪጡац ኮэռеኹоሶጸտиОкυչ сиηխмασАվускоηοж иጤафιдեςа γаնаνըгляк
Κի уγощառጇΓεврудуደω ктидጄвсոБеզեпря аրեժեΟц ዧхιγፔֆጲտօ охιψ
Υኄ гипсиሑօβθт նоζοኬиՒуኗ срοжыሻիЭղозիք αдрАբуሽխዬусн իρ
Оኤቤኘէծυшև ጻхеፈеዡмሂпрасн еዢеψоЫካуձυ цишեхኄх иጮоχуյխΥչеχ χодሉр
PetaLokasi Kota Padang di Sumatra Barat Peta kecamatan di Kota Padang Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan/desa di Kota Padang, Sumatra Barat, Indonesia. Kota Padang memiliki 11 kecamatan dan 104 kelurahan. Luas wilayahnya mencapai 693,66 km² dan penduduk 883.767 jiwa (2017) dengan sebaran 1.274 jiwa/km². Officierskampement te Padang Foto kitlv – Bila berbicara mengenai nama jalan yang ada di kota Padang, mayoritas jalan yang ada saat ini menggunakan nama pahlawan atau pejuang kemerdekaan. Penggunaan nama jalan dengan nama pahlawan tersebut digunakan sebagai penghormatan terhadap jasa-jasa pahlawan pada masa perjuangan. Namun tahukan anda mengenai nama-nama jalan yang pertama kali ada di Padang pada zaman kolonial Belanda Berdasarkan catatan sejarah zaman kolonial, hanya ada dua wilayah di masa itu yang menggunakan nama untuk jalan sebagai penanda sebuah lokasi, daerah tersebut adalah Kota Djakarta dan Kota Padang. Sejarah Kota Padang tidak terlepas dari peranannya sebagai kawasan rantau Minangkabau, yang berawal dari perkampungan nelayan di muara Batang Arau lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya Belanda di bawah bendera Vereenigde Oostindische Compagnie VOC. Kota Padang pun lalu berkembang menjadi salah satu kota industri,ekonomi, dan perdagangan yang menjadi primadona bagi pedagang asing yang datang sejumlah negara. Hari jadi kota Padang ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari terjadinya pergolakan masyarakat Pauh dan Koto Tangah melawan hegemoni dan monopoli VOC. Pada awalnya, di kota Padang hanya terdapat tiga nama jalan yakni Nipah Laan Jalan Nipah, Djati Laan Jalan Jati dan Hospital Weg Jalan Hospital/Rumah Sakit. Jalan-jalan ini menghubungkan sejumlah kampung yang ada. Hal ini berdasarkan peta kota Padang tahun 1879. Pada saat itu, ruas-ruas jalan lainnya yang telah ada belum diberi nama atau belum memiliki nama. Sebagai pengenal jalan-jalan yang ada tadi menggunakan nama kampung atau wilayah yang dilintasinya. Ada pun nama-nama kampung yang berada di Padang berdasarkan catatan poestakadepok, adalah Kampong Berok, Kampong Sablah, Kampong Djawa, dan Kampong Oedjoeng Pandang. Nama-nama area adalah Zeestrand, Goeroeng, Poelo Karam, Pasar Ambatjang, Pondok, Pasar Gadang, Alang Lawas, Hiligoo, Pingir Kollang, Olo, Belantong, Kandang, Dammar, Poeroes dan Rimbo Kloeang. Jalan-jalan yang ada di kota Padang bertambah pada tahun 1915. Kala itu selain tiga nama jalan yang disebutkan sebelumnya, kemudian bertambah Chinese Kerk Straat, Belakang Pondok Weg, Oude Cantine Weg, Oedjoeng Bandar Straat, Prins Straat, Nieuwe Weg, Zee Straat, Kerk Straat, Strand Weg, Wilhelmina Straat, School Straat, Societeits Weg, Djawa Dalam Straat, Slinger Laan, Paper Laan, Willem III Straat, Depot Weg, Van Bosse Straat, Benteng Weg dan Justitie Laan. Ruas-ruas jalan yang ada di dalam kampong/area meski tidak secara tegas disebut nama jalan, tetapi nama-nama jalan diidentifikasi seseuai nama kampong/area, yakni Kampong Baharoe, Tarandam, Kampong Djawa, Pasar Djawa, Sawahan, Moearo, Poelau Karam, Pondok, Tapi Pasang, Goeroen, Goeroen Ketjil, Oedjoeng Goeroen Parak Karambiel, Balakang Tangsi, Alang Lawas, Ganting, Olo, Belakang Olo, Damar, Balantoeng, Balantorng Ketjil, Poeroes, Pasar Ambatjang, Hiligoo, Kandang, Kampong Sebelah, Pasar Oedik, Pasar Hilir, Batipoe, Pasar Borong, Pasar Kodja dan Greve Kade. Nama-nama jalan tersebut tidak banyak berubah jika dibandingkan dengan peta Kota Padang 1945. Peta ini sesungguhnya adalah peta yang direproduksi dari peta Kota Padang 1915 untuk kebutuhan perang oleh Sekutu. Oleh karenanya, peta Kota Padang yang mengidentifikasi nama jalan sejauh ini hanya peta tahun 1879 dan peta 1915. Pada saat kemerdekan Republik Indonesia, nama-nama jalan di Padang yang berbau Belanda maupun Jepang diganti dengan menggunakan nama-nama Indonesia, khususnya nama para pahlawan. Penamaan baru untuk nama jalan-jalan ini selain terjadi di Padang juga terjadi di Jakarta, Medan, Bandung, Bogor, dan Depok. Berapa perubahan nama jalan yang ada di Padang adalah Benteng Weg dan Societeits Weg menjadi Jalan Bagindo Azis Chan, Kerkstraat Jalan Wolter Monginsidi, Prins Straat Jalan Gereja, Wilhelmina Straat Jalan Diponegoro, Van Bosse Straat Jalan Pattimura, Oude Cantine Weg Jalan Karya. Selain itu School Straat berganti menjadi Jalan Bundo Kandung, Peper Laan Jalan Raden Saleh, Justitie Laan Jalan Pancasila, Slinger Laan Jalan RE Ratulangi, Hospital Weg Jalan Proklamasi, Greve Kade Jalan Batang Arau dan Strand Weg Jalan Samudra. Selain itu pemerintah mengubah nama jalan lokal seperti Alang Lawas menjadi Jalan M. Yamin dan Jalan MH. Thamrin, Goeroen menjadi Jalan Hayam Wuruk, Kandang Jalan H. Agus Salim, Belantoeng Jalan Sudirman. Djati laan Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Teuku Umar dan Pasar Djawa Jalan Pasar Raya. Sementara nama-nama jalan lokal yang tetap dipertahankan seperti Jalan Pondok, Jalan Pulau Karam, Jalan Muara, Jalan Hiligoo, Jalan Damar dan Jalan Nipah. Nama jalan tersebut masih bertahan hingga saat ini. Namajalan yang berganti tersebut Jalan Raden Saleh ke Jalan Jaksa Agung R Soeprapto. Jalan yang berada di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang tersebut berganti bertepatan pada peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-62, Jumat (22/7/2022). Menurut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatra Barat (Sumbar), Yusron, Jalan Raden Saleh yang berganti nama
Traveler ingin melihat atau mengunjungi Samudra Hindia? Setidaknya Traveler mencicipi hal-hal menarik yang terdapat di sebuah kota terbesar dan sekaligus ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Kota besar yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia dan dikelilingi oleh perbukitan yang ketinggiannya mencapai PadangAwal cerita dari lahirnya Kota rendang ini berawal dari zaman Kerajaan Pagaruyung dimana Kota Padang ini tidak lepas dari perannya yang adalah kawasan rantau Minangkabau yang dimana Kota Padang sendiri sebenarnya digunakan sebagai perkampungan nelayan di Muara Batang Arau lalu berubah menjadi pelabuhan pada saat VOC. Diawali dari kehadiran VOC, seiring dengan kehadiran orang-orang asing yang hijrah ke kota ini, semakin lama Kota Padang mengalami modernisasi dan pada akhir penjajahan, mereka mengalami perluasan juga hingga Kota Padang menjadi sebuah kota yang kita kenal sampai saat Wisata Di Padang1. Museum AdityawarmanMuseum ini diresmikan pada tanggal 16 Maret 1977 dengan nama Adityawarman yang adalah salah seorang raja Malayapura pada abad ke 14. Museum yang bentuk bangunannya menyerupai Rumah Gadang ini mempunyai berbagai koleksi yang telah dibagi menjadi 10 jenis. Lalu juga ada duplikat dari patung Bhairawa dan patung Amoghapasa. Kedua patung itu adalah benda purbakala peninggalan kerajaan Masjid MuhammadanTraveler mengunjungi berbagai bangunan tua yang berada di kawasan Pelabuhan Muara yang adalah cikal bakal lahirnya kota Padang. Misalnya seperti Masjid Muhammadan. Masjid yang didirikan pada tahun 1843 oleh komunitas keturunan India ini berwarna hijau dan bercorak seperti India. Masjid hijau ini mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan umat Muslim dalam sejarah kota Padang. Saat ini, selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga dijadikan sebagai sarana pendidikan dan Pantai Aie Manih Pantai Air ManisSetelah Traveler mengunjungi berbagai bangunan bersejarah di Kota Padang dan mengetahui tentang Padang itu sendiri, saatnya Traveler mengunjungi sebuah lokasi dari cerita rakyat yang berjudul Malin Kundang. Pantai yang berada di Kecamatan Padang selatan, Kota Padang, Sumatra Barat ini sangat indah dan dipenuhi berbagai reruntuhan yang diduga adalah kapal Malin Kundang yang hancur serta juga ada patung Malin Kundang yang telah dikutuk menjadi Lembah ArauBuat traveler yang suka trekking, Lembah Harau bisa menjadi pilihan. Lembah yang terletak sekitar jam dari Bukit Tinggi merupakan Cagar Alam dengan luas sekitar 669 hektar terletak di antara 2 tebing setinggi 100 meter. Dan panorama alamnya semakin cantik dengan adanya 4 air terjun dengan daya tarik yang berbeda satu sama ada beberapa tempat menarik lainnya seperti Pantai Nirwana, Air Terjun Tiga Tingkat, Pantai Caroline, dan Taman Sitti Juga Serunya Liburan Akhir Tahun di 5 Kota ini!Kegiatan Yang Menarik Di PadangSelain mengunjungi berbagai Pantai yang ada di Kota Padang, Traveler dapat mengunjungi Miniatur Makkah apabila ingin naik haji namun belum tahu harus melakukan apa saja disana, berjalan-jalan di sekitar Kampung Cina, Snorkeling di Pulau Pagang, menyaksikan indahnya Jembatan Siti nurbaya pada malam hari, dan berbagai kegiatan menarik lainnya yang hanya ada di Kota Khas Padang1. RendangIngat Kota Padang, ingat masakan terlezat di dunia. Rendang adalah kuliner asal Sumatera Barat dengan bumbu khas yang sangat lezat dan nikmat. Kuliner yang bisa ditemui di seluruh penjuru Indonesia ini pernah dinobatkan menjadi makanan terlezat di dunia berdasarkan suvey CNN mengalahkan Massaman Curry dari Negara Sate PadangSate Padang adalah daging sapi atau ayam yang dipotong kecil-kecil dan ditusukkan dengan rapi bersusun pada tusuk sate lalu dicampur dengan bumbu kuning khas Dendeng BaladoSatu lagi masakan khas Padang yang sangat nikmat. Dendeng Balado yang kuliner berbahan daging kering yang diiris tipis ini awalnya ditemukan oleh masyarakat Minangkabau yang kemudian dikeringkan dan dapat disimpan selama banyak lagi kuliner enak dan nikmat dari Padang, seperti Soto Padang, Kalio Dagiang, The Talua, dan Karupuak tips budget traveling yang bisa membantu dalam merencanakan liburan anda. Selain jalur darat, ada banyak transportasi udara yang berangkat tujuan Bandara Minangkabau International Airport seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, Batik Air, dll bisa dilihat di Daftar Maskapai tertarik Jalan-jalan ke Kota Padang Sumatera Barat? Cek langsung harga promo tiket pesawat murah tujuan Padang di Airpaz. Happy Traveling!
RangkaianNama Arofah Sebagai Nama Depan [2-3-4 Kata] 1. Arofah Haajar: nama bayi perempuan yang berarti pemberani serta mulia. Arofah: [1] Nama tanah [2] Padang (Islami) Haajar: Istri nabi Ibraahiim a.s (Islami) 2. Arofah Masyhad: nama dengan makna pemberani dan berpegang pada kebenaran Arofah: [1] Nama tanah [2] Padang (Islami) Masyhad Selasa, 22 Januari 2013 1942 WIB TEMPO/ Santirta M Iklan Padang - Pemerintah Kota Padang mengusulkan nama presiden kedua Indonesia, Soeharto, dijadikan nama jalan protokol di kawasan Air Pacah By Pass. Penggunaan nama jalan ini, akan dibuat dalam Rancangan Peraturan Daerah Raperda.Walikota Padang Fauzi Bahar mengatakan saat ini ada tiga nama tokoh bangsa yang akan dijadikan sebagai nama jalan di kawasan By Pass. Selain Soerharto, juga ada nama Syafruddin Prawiranegara dan Walikota Padang Pertama, Bagindo Aziz Chan."Dengan begitu orang akan mengenang jasa para tokoh-tokoh tersebut," ujar Fauzi, Selasa, 22 Januari 2013. Nantinya jalan sepanjang 27 kilometer itu akan dibagi tiga. "Masing-masing 9 kilometer," ia nama Soeharto, ucap Fauzi, merupakan bentuk penghormatan kepada presiden yang sempat berkuasa selama 32 tahun itu. Bila nanti usulan itu diterima, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Padang akan menetapkan nama jalan dan diresmikan pada Agustus ini. "Sejalan dengan peresmian pemindahan dan pembangunan pusat pemerintahan Padang di kawasan Air Pacah," Sementara itu, sejarawan dari Universitas Andalas, Gusti Anan, menilai usulan itu tidak tepat. Alasannya, sosok Soeharto memiliki banyak kontroversi. "Sebagai pahlawan nasional saja masih banyak masyarakat yang menolak," Gusti Anan, secara historis Tan Malaka lebih pantas dijadikan nama jalan di pusat kota itu. "Tan Malaka berasal dari Sumatera Barat dan jasanya banyak bagi republik ini," ujarnya. Saat ini Tan Malaka hanya menjadi nama jalan salah satu gang kecil sepanjang satu kilometer di EL FARUQI Artikel Terkait Fadly Faisal Temani Rebecca Klopper, Mengingatkan Saat Bibi Ardiansyah Dampingi Vanessa Angel 8 hari lalu AG Tak Dapat Pendidikan Formal karena Kasus Mario Dandy, PKTA Hak Pendidikan Anak Berhadapan dengan Hukum Kurang 35 hari lalu Tidak Hanya Oranye, Apa Perbedaan Warna Baju Tahanan? Ini Penjelasannya 35 hari lalu TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia 56 hari lalu Ini Alasan Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Haris Azhar-Fatia Bukan Kasus Hukum 13 April 2023 Pakar Forensik Entomologi Sebut Serangga Bisa Jadi Alat Investigasi Kasus Kriminal 12 September 2022 Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Fadly Faisal Temani Rebecca Klopper, Mengingatkan Saat Bibi Ardiansyah Dampingi Vanessa Angel 8 hari lalu Fadly Faisal Temani Rebecca Klopper, Mengingatkan Saat Bibi Ardiansyah Dampingi Vanessa Angel Saat menyatakan di depan pers, Fadly Faisal dampingi Rebecca Klopper, mengingatkan Bibi Ardainsyah dulu melakukan hal sama kepada Vanessa Angel. AG Tak Dapat Pendidikan Formal karena Kasus Mario Dandy, PKTA Hak Pendidikan Anak Berhadapan dengan Hukum Kurang 35 hari lalu AG Tak Dapat Pendidikan Formal karena Kasus Mario Dandy, PKTA Hak Pendidikan Anak Berhadapan dengan Hukum Kurang PKTA berkaca dari kasus AG yang kehilangan hal pendidikan karena terseret perkara penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy. Tidak Hanya Oranye, Apa Perbedaan Warna Baju Tahanan? Ini Penjelasannya 35 hari lalu Tidak Hanya Oranye, Apa Perbedaan Warna Baju Tahanan? Ini Penjelasannya Perbedaan warna baju tahanan oranye, biru, garis hitam-putih, hijau, dan merah yang merujuk pada tingkat dakwaan, usia. TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia 56 hari lalu TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia Digagas sejak Maret 1970, pembangunan proyek TMII dimulai pada tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975 atau 48 tahun silam. Ini Alasan Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Haris Azhar-Fatia Bukan Kasus Hukum 13 April 2023 Ini Alasan Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Haris Azhar-Fatia Bukan Kasus Hukum Dosen Hukum UGM Herlambang P. Wirataraman menyatakan kasus Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti bukan merupakan kasus hukum. Berikut adalah alasannya. Pakar Forensik Entomologi Sebut Serangga Bisa Jadi Alat Investigasi Kasus Kriminal 12 September 2022 Pakar Forensik Entomologi Sebut Serangga Bisa Jadi Alat Investigasi Kasus Kriminal Pakar Forensik Entomologi dari University of Florida Jason H. Byrd mengatakan serangga dapat memberikan informasi pengungkapan masalah hukum. Perlunya Perlindungan terhadap Anak yang Terlibat Kasus Hukum 24 Agustus 2022 Perlunya Perlindungan terhadap Anak yang Terlibat Kasus Hukum Psikolog mengatakan anak yang terlibat kasus hukum perlu dilindungi karena secara psikologis masih rentan dan belum matang. Kenali 4 Level Toxic People, Kehadirannya Bisa Menguras Emosional Orang Lain 27 Juli 2021 Kenali 4 Level Toxic People, Kehadirannya Bisa Menguras Emosional Orang Lain Toxic people dapat diartikan sebagai orang yang bisa menguras emosional orang lain di lingkungannya. Ini 4 ciri para pengganggu mental itu. Kala Erick Thohir Tahu Ada 159 Kasus Hukum Terkait BUMN di Awal Jabatannya 2 Maret 2021 Kala Erick Thohir Tahu Ada 159 Kasus Hukum Terkait BUMN di Awal Jabatannya Erick Thohir menceritakan kala dirinya di awal jabatannya mendapat laporan ratusan kasus hukum terkait BUMN dan 53 pegawai pelat merah jadi tersangka. Donald Trump Akan Hadapi Sejumlah Kasus Hukum Selepas Jabatan Presiden 16 Desember 2020 Donald Trump Akan Hadapi Sejumlah Kasus Hukum Selepas Jabatan Presiden Donald Trump akan menghadapi masalah hukum karena akan kehilangan perlindungan hukum yang diberikan kepada presiden AS setelah Joe Biden dilantik. 1 Jalan Gajah Mada. Kita awali jalan-jalan kita kali ini dimulai dari Jalan Gajah Mada. Sebenarnya, Jalan Gajah Mada ini sudah sangat dikenal masyarakat kota Padang, tetapi dengan nama lain, yaitu Jalan Gunung Pangilun. Jalan Gajah Mada ini dimulai dari Simpang Pasar Alai (yang terdapat di Jalan Jati) sampai dengan jembatan baru Siteba (yang
1. Jalan Padang Kel. Pasar Manggis, SetiabudiKota Jakarta Selatan 12970 Zone Tebet dan Jalan di Tebet Whats Nearby Within Jalan Padang 2. Jalan Padang Kel. Manggarai, TebetKota Jakarta Selatan 12850 Zone Tebet dan Jalan di Tebet Whats Nearby Within Jalan Padang 3. Jalan Padang Kel. Manggarai, TebetKota Jakarta Selatan 12850 Zone Tebet dan Jalan di Tebet Whats Nearby Within Jalan Padang 4. Jalan Padang Kel. Menteng, MentengKota Jakarta Pusat 10310 Zone Tebet dan Jalan di Tebet Whats Nearby Within Jalan Padang 5. Jalan Padang Dalam Kel. Menteng Atas, SetiabudiKota Jakarta Selatan 12960 Zone Setiabudi dan Jalan di Setiabudi Whats Nearby Within Jalan Padang Dalam 6. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 7. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 8. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 9. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 10. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 11. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 12. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 13. Jalan Padang Golf Kel. Pinang Ranti, MakasarKota Jakarta Timur 13560 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 14. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf 15. Jalan Padang Golf Kel. Halim Perdanakusuma, MakasarKota Jakarta Timur 13510 Zone Makasar Jakarta dan Jalan di Makasar Jakarta Whats Nearby Within Jalan Padang Golf
OmYYH.
  • lxyuou8og5.pages.dev/351
  • lxyuou8og5.pages.dev/338
  • lxyuou8og5.pages.dev/229
  • lxyuou8og5.pages.dev/263
  • lxyuou8og5.pages.dev/240
  • lxyuou8og5.pages.dev/83
  • lxyuou8og5.pages.dev/383
  • lxyuou8og5.pages.dev/140
  • lxyuou8og5.pages.dev/44
  • nama jalan di padang