Pengujianstabilitas ini harus dilakukan setiap produsen untuk menetapkan tanggal kadaluarsa produknya. Produsen tidak bisa menggunakan tanggal kadaluarsa makanan yang ditetapkan oleh pesaing (competitor). Bahan mentah, teknologi, dan proses yang digunakan oleh pesaing dapat dan kemungkinan besar akan sangat berbeda dari milik produsen. Referensi:
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ketika datang ke industri makanan dan minuman, penting untuk memiliki sistem yang efektif untuk menandai dan mengkode produk dengan benar. Coding dan marking adalah praktik penting yang memungkinkan produsen makanan dan minuman untuk melacak produk mereka, memastikan keamanan konsumen, dan memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi praktik terbaik untuk coding dan marking pada produk makanan dan minuman, serta pentingnya mengoptimalkan proses ini untuk mencapai hasil yang terbaik. Mari kita mulai!1. Mengapa Coding dan Marking Penting? Keamanan KonsumenCoding dan marking memainkan peran penting dalam menjaga keamanan konsumen. Dengan adanya sistem yang efektif, produsen dapat melacak produk dari tahap produksi hingga penjualan, memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan cepat jika terjadi masalah seperti recall produk atau potensi kontaminasi. Dalam industri makanan dan minuman, di mana kualitas dan keamanan sangat penting, coding dan marking menjadi kunci untuk menjaga reputasi merek dan kepercayaan Kepatuhan Regulasi Produk makanan dan minuman harus mematuhi berbagai peraturan dan persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas regulasi. Dalam hal ini, coding dan marking diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelabelan produk, termasuk informasi nutrisi, tanggal kedaluwarsa, dan kode produksi. Dengan menerapkan praktik terbaik dalam coding dan marking, produsen dapat memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menghindari sanksi hukum yang dapat merugikan bisnis Praktik Terbaik untuk Coding dan Pilih Metode yang Sesuai Ada beberapa metode coding dan marking yang tersedia, termasuk cetak tinta, tinta laser, dan tinta tahan panas. Pilih metode yang sesuai dengan jenis produk makanan atau minuman yang Anda produksi. Misalnya, produk yang memiliki permukaan licin atau berkilau mungkin memerlukan tinta tahan panas untuk mencapai kualitas cetakan yang Gunakan Tinta Berkualitas TinggiTinta yang digunakan dalam coding dan marking harus berkualitas tinggi dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang mungkin terjadi selama transportasi atau penyimpanan. Pastikan untuk memilih tinta yang aman untuk digunakan dalam kontak dengan makanan dan minuman, serta tinta yang tahan air agar tidak luntur atau pudar seiring Tetapkan Kode yang Jelas dan Mudah DibacaKode yang ditandai pada produk harus jelas dan mudah dibaca oleh pihak yang berwenang, termasuk petugas kualitas, pedagang, dan konsumen. Pastikan untuk menggunakan huruf dan angka yang cukup besar dan jelas agar informasi dapat dibaca dengan mudah tanpa harus menggunakan peralatan khusus. Pilihlah gaya tulisan yang sesuai dengan ukuran dan bentuk kemasan produk Anda, sehingga kode dapat terlihat dengan Perhatikan Waktu dan Lokasi PencetakanPastikan waktu pencetakan kode pada produk makanan dan minuman Anda tepat dan konsisten. Tanggal kedaluwarsa dan informasi penting lainnya harus dicetak dengan akurat dan tidak terjadi kesalahan. Selain itu, pastikan lokasi pencetakan kode juga konsisten pada setiap produk. Hal ini memudahkan dalam pelacakan dan identifikasi produk jika terjadi masalah di masa Lakukan Verifikasi dan Pengujian Rutin Selalu lakukan verifikasi dan pengujian rutin terhadap sistem coding dan marking yang Anda gunakan. Pastikan bahwa kode yang dicetak sesuai dengan yang diharapkan, tinta tidak luntur atau pudar, dan peralatan pencetakan berfungsi dengan baik. Dengan melakukan pengujian berkala, Anda dapat menghindari kesalahan dan memastikan kualitas kode yang tercetak pada setiap Pertanyaan Umum1. Apakah coding dan marking hanya penting untuk produsen besar?Tidak, coding dan marking penting untuk semua produsen makanan dan minuman, baik besar maupun kecil. Hal ini membantu dalam melacak produk, menjaga keamanan konsumen, dan memenuhi persyaratan regulasi yang Apakah ada peraturan khusus yang mengatur coding dan marking pada produk makanan dan minuman?Ya, ada peraturan yang mengatur coding dan marking pada produk makanan dan minuman. Misalnya, beberapa negara mewajibkan mencantumkan informasi tanggal kedaluwarsa, kode produksi, dan label nutrisi pada kemasan Apakah ada risiko jika tidak melakukan coding dan marking dengan benar? 1 2 Lihat Entrepreneur Selengkapnya

CaraMenguji Ketahanan Produk Makanan dan Minuman 1. Daftarkan Produk di Lembaga Terpercaya 2. Pengujian Produk di Laboratorium Metode ASLT Model Arrhenius Metode ASLT Model Kadar Air Kritis 3. Cantumkan Masa Simpan Produk pada Kemasan Mengenal Uji Ketahanan untuk Menentukan Umur Simpan Produk

Beranda Articles Pedoman teknis Pengujian Pangan Pengujian Pangan . PENGUJIAN BAHAN BERBAHAYA DAN PANGAN YANG DIDUGA MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA . 1. Latar BelakangDalam rangka menjamin keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia, Badan POM RI menyelenggarakan Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Salah satu strategi implementasi program penyelenggaraan pasar aman dari bahan berbahaya adalah Program Pengawasan Keamanan Pangan Pasar. Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung program ini adalah Identifikasi pasar tradisional untuk pengendalian bahan berbahayaIdentifikasi pedagang pasar dan inventarisasi bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahayaPengambilan contoh sampling bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahayaPengujian dan pelaporan hasil pengujian bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahayaMonitoring dan evaluasiKegiatan pengujian sampel bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya dalam rangka penyelenggaraan program pasar aman dari bahan berbahaya bertujuan untuk Mengidentifikasi jenis-jenis produk apa saja yang merupakan bahan berbahaya dan pangan yang mengandung bahan berbahaya yang masih beredar di kondisi/status keamanan produk-produk pangan dari penyalahgunaan bahan berbahaya yang dijual pada setiap pasar. Data ini sangat bermanfaat untuk tahapan kegiatan selanjutnya yaitu monitoring dan bahan berbahaya pada produk-produk hasil sampling di pasar dilakukan menggunakan kit pengujian cepat rapid test kit. Pengujian sampel harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberikan oleh masing-masing kit TujuanModul Pengujian Dan Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya Dan Pangan Yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya ini disusun sebagai panduan yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan khususnya Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya atau petugas yang berwenang untuk melakukan pengujian dan pelaporan hasil pengujian sampel bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan Ruang LingkupModul ini akan menjelaskan cara pengujia cepat bahan-bahan berbahaya pada sampel-sampel yang diduga sebagai bahan berbahaya dan pangan yang mengandung bahan 4 empat pengujian bahan berbahaya yang mengandung kit pengujian cepat rapid test kit yang dijelaskan pada modul ini, yaitu Kit pengujian cepat boraksKit pengujian cepat formalinKit pengujian cepat kuning metanil Methanyl YellowKit pengujian cepat rhodamin BSelain itu, dijelaskan pula cara pelaporan hasil pengujian sampel yang telah CARA PENGUJIAN CEPAT SAMPEL BAHAN BERBAHAYA DAN PANGAN YANG DIDUGA MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYASaat ini alat uji cepat bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya banyak terseda di pasaran dengan berbagai merk dagang sesuai produsen pembuatnya. Masing-masing alat uji cepat tersebut dilengkapi dengan petunjuk cara penggunaan, oleh karena itu penting untuk diperhatikan bahwa penggunaan alat uji cepat atau rapid test kit harus mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan oleh produsen. Pada prinsipnya pengujian cepat menggunakan rapid test kit untuk setiap parameter bahan berbahaya sama namun karena merk rapid test kit yang digunakan berbeda-beda setiap tahunnya maka cara penggunaan agar menyesuaikan dengan petunjuk penggunaan yang diberikan oleh produsen. Pada modul ini akan dijelaskan cara penggunaan alat pengujian cepat rapid test kit yang digunakan oleh Badan POM yang masih mengacu kepada cara penggunaan rapid test kit sesuai merk yang digunakan pada tahun Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Boraks* Prinsip uji cepat boraks adalah pembentukan senyawa rososianin berwarna merah dari Boron dan Kurkumin. Perhatian Jika pereaksi I Boraks terkena kulit, cuci segera dengan air dan sabunJauhkan rapid test kit dari jangkauan Simpan pada suhu ruangSimpan kertas pereaksi II Boraks dalam wadah tertutup rapat dan tidak terkena sinar secara Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Formalin*Prinsip uji cepat formalin adalah pembentukan senyawa kompleks berwarna merah ungu dari reaksi antara formaldehid dan 4-amino-3-hidrazino-5-mercapto-1,2,4-Triazole. Perhatian Jika pereaksi I Formalin terkena kulit, cuci segera dengan air dan sabunJauhkan rapid test kit dari jangkauan Simpan pada suhu Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Kuning Metanil Methanyl Yellow*Prinsip uji cepat kuning metanil adalah pembentukan warna ungu kecokelatan dari kuning metanil dengan asam. Perhatian Jika pereaksi I Formalin terkena kulit, cuci segera dengan air dan sabunJauhkan rapid test kit dari jangkauan Simpan pada suhu Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Rhodamin B*Prinsip uji cepat rhodamin B adalah pembentukan senyawa kompleks berwarna ungu lembayung dari rhodamin B dengan Garam Antimon yang larut dalam pelarut organik. Perhatian Jika pereaksi I Formalin terkena kulit, cuci segera dengan air dan sabunJauhkan rapid test kit dari jangkauan Simpan pada suhu Jenis Bahan Berbahaya yang Diujikan Pada Sampel PanganHal yang harus diperhatikan oleh petugas yang akan melakukan pengujian bahan berbahaya pada sampel produk pangan adalah tidak seluruh jenis bahan berbahaya Boraks, Formalin, Kuning Metanil, dan Rhodamin B diujikan pada satu sampel adalah parameter uji bahan berbahaya yang harus dilakukan pada jenis-jenis produk pangan yang telah di-sampling 3. PELAPORAN HASIL PENGUJIAN SAMPEL BAHAN BERBAHAYA DAN PANGAN YANG DIDUGA MENGANDUNG BAHAN Cara Pelaporan Hasil PengujianData hasil pengujian sampel yang diduga mengandung bahan berbahaya dari setiap pedagang pada satu pasar yang sama dilaporkan ke dalam Tabel Pelaporan Hasil PengujianSetelah semua data hasil pengujian dimasukkan dengan benar, data tersebut diolah dengan program untuk mengetahui jumlah sampel yang tidak memenuhi syaratBerikut contoh pelaporan hasil pengujian sampelLampiran 1. Pelaporan hasil pengujian sampel bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahayaForm P04PELAPORAN HASIL PENGUJIAN BAHAN BERBAHAYA DAN PANGANYANG DIDUGA MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYATerminologiSampel adalah contoh produk hasil sampling yang diuji keberadaan satu atau lebih jenis bahan berbahaya. Kelompok sampel dibedakan ke dalam dua kolom > Bahan berbahaya, jenis produk yang diisikan pada kolom ini adalah produk yang teridentifikasi ke dalam kelompok bahan berbahaya pada Formulir Pendataan Pedagang> Pangan, jenis produk yang diisikan pada kolom ini adalah produk-produk yang teridentifikasi ke dalam kelompok pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya pada formulir pendataan pedagangPetunjuk Pengisian Formulir ini diperuntukkan untuk data suatu pasarIsilah hasil pengujian sampel bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya dari setiap pedagang pada kolom yang tersediaApabila pengujian sampel memberikan hasil positif, isikan angka “1” pada kolom hasil uji bahan berbahaya yang diujikanApabila pengujian sampel memberikan hasil negatif, isikan angka “0” pada kolom hasil uji bahan berbahaya yang diujikan * Diisi “1” pada kolom yang tepat jika sampel positif mengandung bahan kimia yang diuji merupakan produk TMS = Tidak Memenuhi Syarat; atau “0” pada kolom yang tepat jika sampel negatif tidak mengandung Bahan kimia yang diujiKota/Kabupaten, Tanggal/bulan/tahunFasilitator/PetugasNama Fasilitator/Petugas 1 ttdNama Fasilitator/Petugas 1 ttdSumber Buku Pelatihan Fasilitator Pasar Aman Dari Bahan BerbahayaPengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Yang Diduga Mengandung Bahan BerbahayaPengarah Drs. Suratmono, Mustofa , Apt., Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Gitapratiwi, Herawati, Bosar Pardede, Apt., Ani Rohmaniyati, Apt., Yayan Cahyani, AptRatminah, Apt., Apt., Views 13964
Pengujiandan Sampling di Industri Pangan Di industri pangan, pengujian setiap unit dalam lot tidak mungkin dilakukan karena umumnya uji mikrobiologi bersifat destruktif atau menyebabkan bahan rusak serta memerlukan biaya yang mahal. Oleh karenanya perlu dilakukan sampling.
Dalam industri makanan, yogurt, saus, mustard, pasta tomat, dan minyak adalah beberapa produk yang sering diuji. Gel, pewarna, emulsi, krim, dan minyak obat adalah contoh dari industri lain. Brosur Industri Makanan & Pengemasan PDF 2 MB DE EN Menyesuaikan fixture ekstrusi belakang Pengukuran viskositas pada mustard untuk sosis Pengukuran viskositas – perlengkapan ekstrusi belakang, misalnya, pada mustard Aksesoris untuk pengujian viskositas Uji viskositas pada yogurt dengan zwickiLine, industri makanan Kami mencari dan menemukan solusi pengujian yang optimal untuk setiap kebutuhan Anda. Hubungi pakar industri kami. Kami berharap dapat mendiskusikan kebutuhan Anda. Hubungi kami Produkpangan fermentasi adalah proses yang melibatkan mikroorganisme sehingga menghasilkan suatu produk baru yang memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan. Mikroorganisme dapat merugikan suatu produk pangan apabila mikroorganisme tersebut bersifat patogen atau racun bagi tubuh manusia. Sebagai upaya dalam memastikan keamanan suatu produk pangan, terdapat serangkaian pengujian untuk memastikan mutu produk sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam menjamin keamanan suatu produk pangan ini, peran laboratorium pangan menjadi sangat penting. Laboratorium melakukan pengujian berdasarkan regulasi atau standar yang ada, baik standar nasional maupun internasional. Hasil uji laboratorium digunakan oleh pihak yang memerlukan hasil uji dari pihak ketiga yang terpercaya, yang bebas dari konflik kepentingan. Sesuai Peraturan Pemerintah PP No. 28/2004 Pasal 45, BPOM berwenang melakukan pengawasan keamanan, mutu, dan gizi pangan dengan melakukan pengujian contoh pangan yang beredar. Pengujian sampel ini dilakukan di laboratorium BPOM yang telah terakreditasi dan dengan metode analisa yang telah tervalidasi. Hasil pengujian sampel rutin menjadi salah satu parameter status keamanan dan mutu pangan yang beredar di wilayah Indonesia. Lebih lengkapnya silakan baca di Foodreview Indonesia edisi Maret 2019 Savor the Flavor. Pembelian & Berlangganan hubungi kami langganan / 0251 8372 333 / WA 0811 1190 039 Contohnyamenyerupai estimasi usia pajang produk sanggup besar lengan berkuasa terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya problem penggunaan yang signifikan sanggup menjadikan perlunya pelengkap isu labeling, periklanan, dan sebagainya. 2. Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan) Posted by haryvedca on July 7, 2010 I. PENDAHULUAN Organisasi pangan dan pertanian PBB FAO pada tahun 1984 menerbitkan suatu seri pedoman pengawasan mutu makanan “Manual 14/5, Food inspection yang digunakan sebagai pedoman pemeriksaan makanan. Pedoman tersebut memuat uraian tentang pengambilan sampel makanan dan teknik pemeriksaan pabrik yang sangat bermanfaat sebagai bahan pelajaran teknik pengambilan dan pemeriksaan contoh. Indonesia melalui Departemen Perindustrian telah mengadopsi pedoman pengambilan contoh yang dikeluarkan oleh FAO dan telah disahkan oleh Badan Standarisasi Nasional BSN yang terdiri dari dua jenis yaitu SNI 0429-1989-A tentang Petunjuk Pengambilan Contoh Cairan dan Semi Padat dan SNI 0428-1989-A tentang Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan. Dikarenakan pengambilan sampel dalam pengujian produk pangan adalah penting maka pengambilan sampel dimaksukkan dalam salah satu prinsip Good Laboratory Practice GLP. Beberapa faktor penting dalam pengambilan contoh meliputi Petugas Pengambil Contoh PPC, prosedur pengambilan contoh, alat pengambil contoh dan administrasi pengambilan contoh. Modul Pengambilan Contoh ini dimaksudkan untuk memberikan prinsip-prinsip umum petunjuk untuk pengambilan sampel dan pengetahuan teknis mengenai pengambilan sampel sesuai dengan referensi baik yang bersumber pada FAO, BSN ataupun referensi lain. Penyusunan model pengambilan contoh ini didasarkan pada Standar Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia SKKNI Kode Unit dengan Judul Unit Menetapkan Program Sampling. Pengambilan sampel dalam modul lebih diarahkan pada pengambilan sampel untuk tujuan inspeksi produk pangan. b. Tujuan 1. Peserta pelatihan dapat menetapkan program sampling sesuai dengan standar pengambilan sampel SNI pengambilan Sampel, MILSTAND 105 E atau Codex AQL 6,5 2. Peserta pelatihan dapat menerapkan program pengambilan sampel untuk pengambilan sampel produk pangan bahan padat. This entry was posted on July 7, 2010 at 851 am and is filed under Pengujian Mutu. Tagged Pengambilan sampel, Pengambilan sampel dalam pengujian produk pangan, produk pangan, sampel dalam pengujian. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site. Melaluimata kuliah pengendalian mutu produk pangan (PMP), dapat diketahui pangan tersebut diterima atau tidak di masyarakat, lewat uji penerimaan atau uji sensori. Menurut Dosen Fakultas Biologi UKSW, Dra Lusiawati Dewi MSc, mengatakan uji tersebut dinamakan uji hedonik, sebuah pengujian dalam analisa sensori organoleptik. Regardless of the food product you’re developing, food manufacturers all share common goals – to produce structurally sound products of the highest quality, to offer foods that are competitive in taste, nutritional value, and price, and to ensure every product that reaches the consumer is 100% safe. It doesn’t matter how skilled and experienced your production team is – the only certain way to remain in compliance, protect your valuable consumers, and achieve success with your new product is through a rigorous food testing and analysis process. The importance of food testing for new products During the development of any new foods, testing must occur to gain a clearer understanding of the product’s performance and compliance to its label. This is crucial to a food manufacturer’s overall success. While the ingredients of each product are well-documented in any facility, nuances arise during manufacturing and must be accounted for to ensure the best, most accurate information about specific attributes that may affect product performance. Analysis of vital product traits A thorough food analysis involves numerous tests. These tests identify and measure pertinent product characteristics that not only indicate how well a developing product will perform but also determine if it is in compliance. The testing process should include Nutritional values to reduce labeling risk and provide tangible quality monitoring Product quality measurements to prove the product is acceptable to consumers in terms of nutrients, microbial levels, safety, appearance, texture, and more Process variability studies to indicate areas of variability in your manufacturing process and enhance cost-efficiency Shelf life and product performance determinations to ensure quality, longevity, and customer satisfaction Functionality of physical attributes analysis to examine particle size, texture, color, moisture isotherms, and more Food Testing Our knowledge and experience help your brand deliver the ideal consumer experience every time. Contact us to learn about our pragmatic solutions for food testing. Contact us What to expect from food analysis First and foremost, each test used to analyze a new product depends on the type of product itself. That means a unique combination of food testing should be applied to each individual product, and there is no such thing as a one-size-fits-all analysis process for your entire lineup. However, regardless of product, every food testing process shares commonalities that are vital to the safety and success of developing foods. For instance, food safety tests for contaminants, mycotoxins, pesticides, and microbiology, as well as analysis for protein, vitamins, carbohydrates, enzymes, fats, and other food characteristics, should always be included in your food testing protocol. In addition, nutritional label testing should be conducted to ensure compliance with the latest Food & Drug Administration FDA regulations, which are revised regularly and should be tested accordingly. The latest FDA clarification, for instance, applies to honey, maple syrup, and other single-ingredient manufacturers and determines how the sugar content in the product should be correctly displayed on the label. A company’s failure to adhere to something this simple can result in fines and serious consequences to its reputation, which is why nutritional label testing is standard across all developing food products. Immediate outcomes of food testing By ensuring new products pass these tests, manufacturers can produce pre-sale samples to ensure their consumers receive a safe and satisfying product that will bring their business success for years to come. They’ll also be able to understand any inefficiencies in their production process, as manufacturers with multiple plants often uncover different transfer points at each plant, and those values must be adjusted to confirm values for their suggested targets. A process that cannot be rushed Depending on which product is being tested and the specific tests to be administered, all food analysis tests require different lengths of time to generate results. On average, it can take up to nine business days for the test to be completed and for you to receive your results. You can prepare for and understand the timeframe by visiting Medallion Labs’ test library or by calling 1-800-245-5615 for more information. Though these turnaround timeframes ensure thorough testing and accurate results, many manufacturers are tempted to speed up the food analysis process any way they can. The phrase “time is money” comes to mind, as some worry that if an analysis isn’t finished quickly enough, it could affect their bottom line. But in reality, the more time you invest in the food testing process, the better off your bottom line will be in the long run. Moving too quickly puts you at risk for making costly assumptions about results with insufficient information. It could also mean running the wrong tests or not knowing which tests are best for your product. Both of these instances result in the same consequences – wasted time and resources, the need for extra work to correct the error, and unnecessary stress from an oversight putting you behind schedule leading up to your product’s launch. Best practices for food sample preparation After your food analysis testing is complete, it is time to move on to the next phase in product development, which involves preparing food samples for distribution. Food samples provide an excellent opportunity to learn even more about your product’s performance and gain valuable feedback and insights about where your manufacturing process or ingredient selection can be improved. As with any aspect of developing new food products, your food samples must be produced with the utmost care and attention to detail. One method for doing so involves making sure that your facility utilizes meticulous recordkeeping, allowing you to distinguish your samples and label them appropriately. Other best practices include Ensuring a full understanding of what you are testing to determine the best use of your product Working with your plants to understand their collection points and align all data Preserving a fair amount of the sample products in a safe place in case the need for further or repeat testing arises The food testing support you need Developing new food products is not a simple task, and you’re not alone if you feel like the food testing and analysis component of the process puts added strain on your already busy team. That’s why more and more manufacturers are partnering with Medallion Labs. You can consider our team a line of defense for your products and consumers, as we have developed a time-tested process backed by 150 years of experience to maintain the integrity of your brand. Medallion Labs also supports manufacturers who are developing new products long before food testing begins. We provide consulting during the early development stages of new food products to offer insights into your most valuable testing opportunities and when analysis should occur. Connect with us today for more information on how our services will help you successfully bring your new product to market. Let’s Get to Work! Submit your order online and ship your samples today. If you have questions, we are always here to help. Medallion Labs+ A food testing program designed with mid-market and enterprise food and ingredient manufacturers in mind.
LembagaPengujian Produk Makanan BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah sebuah lembaga pemerintahan yang dikelola oleh Menteri Kesahatan. BPOM dapat diakses melalui layanan pengaduan konsumen yang nantinya akan menindak lanjuti obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat. Pengujian dilakukan dengan proses yang ketat. Mulai dari
Riset produk dan pengembangan produk Evaluasi kualitas dan sifat pengolahan makanan Produksi makanan dengan tekstur yang diinginkan pengujian berbagai resep dan bahan serta pengaruhnya terhadap produk selama proses produksi Perbandingan produk Untuk optimalisasi produk, bahan baru atau alternatif dapat dibandingkan dengan bahan yang sudah ada, atau produk sendiri dapat dibandingkan dengan pesaing pembanding Menentukan pengaruh kemasan terhadap kualitas pangan Pengujian kualitas Barang masuk cek Toleransi dapat ditentukan dan barang masuk diperiksa untuk pengiriman. Perubahan atau variasi kualitas produk dari masing-masing produsen dapat dilacak dengan mudah. Sebelum dan selama produksi Menentukan perubahan struktural produk selama proses produksi dan pengaruh perubahan yang dilakukan terhadap komponen proses, misalnya suhu, kelembaban, dan waktu memasak / memanggang. Kontrol kualitas selama produksi atau produk jadi untuk memastikan kualitas yang konsisten. Transportasi / penyimpanan dampak penyimpanan dapat dievaluasi dengan menentukan stackability, firmness, shelf life dan durability. Kesegaran di POS tempat penjualan dan daya tahan di rumah konsumen apakah karakteristik produk dapat dipertahankan hingga akhir masa simpan? Die ini sebagian besar digunakan untuk uji penetrasi untuk menentukan kekerasan makanan. Tes ini digunakan secara luas dan dapat digunakan untuk banyak makanan. Memilih cetakan yang sesuai adalah hal mendasar cetakan silinder memberikan tegangan tekan ke permukaan dan tegangan geser ke tepi dan luas permukaan luar. Ball die dimulai dengan gaya vertikal dan selama pengujian semakin banyak gaya horizontal yang ditambahkan. ZwickRoell menawarkan indenters dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan untuk memenuhi semua kebutuhan Anda. Untuk penentuan kekencangan roti menurut AACC74-09 die silinder memampatkan irisan roti hingga 40% dalam dua siklus. Pada kompresi 25% CFV nilai gaya kompresi telah ditentukan. Kekuatan gel menurut Bloom GME Monograph 2005, ISO 9665 diukur oleh banyak produsen dan pengolah gelatin. Kekuatan gel dalam gram Bloom adalah massa yang diperlukan untuk menekan plunger standar 4 mm ke dalam gel. Metodenya meliputi persiapan spesimen yang komprehensif dalam stoples Bloom khusus. Karakteristik menggigit, kerenyahan, kekencangan makanan. Sel geser Kramer mensimulasikan satu gigitan makanan dan memberikan informasi tentang karakteristik gigitan, kerenyahan dan kekencangannya. Digunakan untuk produk daging dan ikan, buah dan sayuran berukuran kecil, serta untuk sereal dan makanan ringan seperti keripik kentang. Pisau 5 atau 10-geser bergerak dengan kecepatan konstan melalui material spesimen, mengompresi, memotong, dan mengekstrusi melalui alas yang berlubang. Pengujian dilakukan pada jumlah sampel yang telah ditentukan. Beberapa bilah memberikan pengukuran untuk beberapa posisi pada waktu yang sama, mengkompensasi penyimpangan tekstur lokal. Dalam uji Warner Bratzler, sebuah pisau memotong spesimen. Perilaku geser memberikan informasi tentang ketangguhan dan kelembutan produk daging dan ikan, kerenyahan sosis, serta ciri gigitan kue dan pastri. Pisau lurus terutama digunakan untuk spesimen persegi panjang dan pisau berlekuk untuk spesimen bundar seperti sosis. Karena reprodusibilitas hasil yang baik, uji ini banyak digunakan. Dalam uji lentur 3 titik, spesimen terletak pada dua landasan dan dibebani secara terpusat dengan landasan atas. Rentangnya dapat disesuaikan dengan spesimen. Pengujian ini sangat ideal untuk produk brittle, yang diproduksi dengan ukuran spesimen yang identik, misalnya wafel, kue, batang coklat, dan produk mie. Kekuatan lentur dan kekuatan patah, kemampuan retak dan kerapuhan memungkinkan kesimpulan yang diambil untuk resep yang berbeda. Selanjutnya Anda dapat menganalisis pengaruh kelembaban, waktu dan suhu pemanggangan serta pengemasan dan penyimpanan terhadap karakteristik produk. Juga untuk penentuan perilaku penumpukan Dalam uji kompresi, spesimen lebih kecil dari cetakan kompresi. Bahkan di bawah kompresi, spesimen tidak boleh melewati tepi dari die. Pengujian kompresi dilakukan pada spesimen brittle untuk mengetahui kerapuhan, kesegaran, dan kekerasan spesimen seperti permen, biji kopi, atau buah untuk penentuan perilaku susun. Pengujian dilakukan sebagai prosedur siklik pada benda uji elastis seperti roti, kue, keju, ikan, dan marshmallow Spesimen dikompresi dua kali hingga derajat tertentu dan kemudian telah terkompresi. Perilaku kompresi dan pemulihan menunjukkan kekencangan, kekakuan, derajat kematangan, dan sifat visko-elastis. Sel OTMS Ottawa Texture Measuring System menentukan kekencangan produk dengan kompresi dan ekstrusi. Ini digunakan untuk menentukan karakteristik seperti kematangan, kelembutan, kerenyahan atau pekerjaan ekstrusi pada jumlah sampel yang ditentukan. Metode ini cocok untuk produk yang mudah diekstrusi seperti sayuran kaleng, keju krim, dan pâté. Ini juga dapat digunakan untuk ekstrudat dan sereal. Berbagai pelat ekstrusi dan sisipan reduksi untuk mengurangi volume membuatnya mudah untuk menyesuaikan perlengkapan ke bahan spesimen yang berbeda. Pengukuran gaya kompresi murni dimungkinkan dengan penggunaan pelat penyegel. Beberapa proses pembuatan secara bertahap memecah jaringan kristal lemak pada lemak seperti mentega dan margarin. Perubahan material ini diukur dengan pekerjaan pelunakan atau kekerasan yang tersisa. Die ekstrusi belakang dengan banyak lubang mengekstrusi lemak dalam beberapa siklus. Pengujian menentukan kekerasan yang tersisa setelah jumlah siklus yang ditentukan atau jumlah siklus yang diperlukan untuk mencapai kekerasan tersisa yang telah ditentukan. Dengan urutan pengujian lainnya, perlengkapan tersebut juga digunakan untuk es krim, keju segar, atau pasta yang dimasak. Perpanjangan, elastisitas, lengketnya adonan dan gluten Uji tarik adonan adalah uji tarik skala mikro hanya diperlukan sedikit tepung atau adonan. Pengujian tersebut menentukan karakteristik pemrosesan, kelenturan, elastisitas, dan kekakuan adonan dan glutens. Ini berguna untuk perbandingan tepung dan bahan kue yang berbeda serta untuk menentukan pengaruhnya terhadap makanan yang dipanggang. Berbagai resep, jenis dan waktu pengolahan serta bahan tambahan dapat ditingkatkan untuk mencapai produk akhir yang optimal. Sebagai alternatif, pengikat dapat digunakan untuk menentukan karakteristik elastis dari permen karet. Alat uji ini digunakan untuk menentukan kekencangan mentega menurut ISO 16305. Dalam pengujian ini kawat baja tahan karat memotong kubus mentega yang sudah ditentukan. Uji ini sangat bergantung pada suhu dan dilakukan dengan metode standar dalam wadah air dengan temperature sedang. Pemotong mentega juga digunakan untuk penentuan kekuatan pemotongan keju, telur, sayuran, dan buah. Kematangan buah / sayur, kekerasan kulit Uji penetrasi, juga disebut "puncture tes" atau "penetrasi paksa", sering digunakan untuk menguji tingkat kematangan buah dan sayuran serta kekuatan kulit. Jarum suntik didorong ke dalam spesimen hingga kedalaman tertentu. Tergantung pada kulit dan konsistensi pulpa, kurva yang khas muncul. ZwickRoell telah mengembangkan berbagai alat penguji kekerasan untuk ikan dan daging. Silinder kompresi dengan luas permukaan yang besar digunakan sebagai indentor untuk mengukur kekerasan sosis atau kesegaran ikan dan mendapatkan data kendali mutu yang sebanding. Makanan berubah karakteristiknya tergantung pada kelembapan dan suhu lingkungan. Sesuai dengan sensitivitas produk, mungkin perlu untuk memprakondisikan spesimen atau menguji di bawah suhu konstan yang ditentukan. Contohnya adalah pengujian es krim pada suhu penyimpanan -20 °C, atau pengujian keju pizza pada suhu sekitar +80 °C. ZwickRoell telah mengembangkan ruang suhu terutama untuk aplikasi ini untuk digunakan dengan penganalisis tekstur zwickiLine. Suhu terpisah atau temperature ruang juga tersedia sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda memiliki produk dengan karakteristik yang mencolok dan ingin memilih metode pengujian yang paling sesuai? Hal tersebut membutuhkan alat uji atau perlengkapan yang unik. ZwickRoell dapat mengembangkan dan menghasilkan alat yang paling sesuai untuk produk dan metode pengujian Anda. Dan jika diperlukan, Anda akan menerima program perangkat lunak yang spesifik khusus untuk pelanggan yang digunakan untuk urutan tes dan hasil tes Anda. Dengan memutar video ini, Anda menyetujui penggunaan cookie serta transfer data ke YouTube di AS. Pemberitahuan privasi data tambahan. Temukan selengkapnya Simulasi perilaku mengunyah melalui kompresi dan ekstrusi dengan sel Ottawa sel OTMS Simulasi perilaku mengunyah melalui kompresi dan ekstrusi dengan sel Ottawa sel OTMS Dengan memutar video ini, Anda menyetujui penggunaan cookie serta transfer data ke YouTube di AS. Pemberitahuan privasi data tambahan. Temukan selengkapnya Analisis tekstur mie Analisis tekstur mie dengan mesin uji bahan ZwickRoell zwickiLine Dengan memutar video ini, Anda menyetujui penggunaan cookie serta transfer data ke YouTube di AS. Pemberitahuan privasi data tambahan. Temukan selengkapnya Analisis Tekstur Keju Analisis tekstur keju dengan mesin uji bahan ZwickRoell zwickiLine Dengan memutar video ini, Anda menyetujui penggunaan cookie serta transfer data ke YouTube di AS. Pemberitahuan privasi data tambahan. Temukan selengkapnya Analisis tekstur chip Analisis tekstur chip dengan mesin uji bahan ZwickRoell zwickiLine Dengan memutar video ini, Anda menyetujui penggunaan cookie serta transfer data ke YouTube di AS. Pemberitahuan privasi data tambahan. Temukan selengkapnya Analisis tekstur sosis Vienna Analisis tekstur sosis Vienna dengan mesin uji bahan ZwickRoell zwickiLine Dengan memutar video ini, Anda menyetujui penggunaan cookie serta transfer data ke YouTube di AS. Pemberitahuan privasi data tambahan. Temukan selengkapnya Analisis tekstur apel Analisis tekstur dengan mesin uji zwickiline material ZwickRoell Dengan memutar video ini, Anda menyetujui penggunaan cookie serta transfer data ke YouTube di AS. Pemberitahuan privasi data tambahan. Temukan selengkapnya Uji lentur 3 titik pada crispbread Uji lentur 3 titik pada crispbread dengan mesin uji bahan zwickiLine Dengan memutar video ini, Anda menyetujui penggunaan cookie serta transfer data ke YouTube di AS. Pemberitahuan privasi data tambahan. Temukan selengkapnya Analisis tekstur hamburger / bakso dengan sel geser Kramer Analisis tekstur dengan mesin uji bahan ZwickRoell zwickiLine, uji dengan sel geser Kramer Ekstraksi spesimen harus selalu dilakukan di lokasi yang sama, misalnya ekstraksi keju harus selalu dilakukan pada jarak yang sama dari kulit buah. Arah pengambilan spesimen harus diperhatikan jika bahan uji memiliki struktur seperti serat pada daging anisotropi. Tepi kasar yang dihasilkan dari alat pemotong tumpul meningkatkan ketidakhomogenan spesimen, sehingga mempengaruhi jalannya pengujian, misalnya pecahnya pasta mi dan lasagna. Pemotongan paralel juga penting untuk distribusi tegangan yang homogen selama pengujian lihat gambar. Beban harus diterapkan pada sampel sehingga hanya pengaruh yang diinginkan yang disertakan dalam hasil pengujian. Ini paling baik dijelaskan dengan menggunakan apel sebagai contoh lihat gambar 3. Kami mencari dan menemukan solusi pengujian yang optimal untuk setiap kebutuhan Anda. Hubungi pakar industri kami. Kami berharap dapat mendiskusikan kebutuhan Anda. Hubungi kami kVMUbi.
  • lxyuou8og5.pages.dev/350
  • lxyuou8og5.pages.dev/267
  • lxyuou8og5.pages.dev/95
  • lxyuou8og5.pages.dev/95
  • lxyuou8og5.pages.dev/22
  • lxyuou8og5.pages.dev/14
  • lxyuou8og5.pages.dev/85
  • lxyuou8og5.pages.dev/361
  • lxyuou8og5.pages.dev/266
  • proses pengujian produk makanan