MenurutD. Dwidjoseputro (1989) Sinar matahari terdiri atas berbagai sinar yang berlainan gelombangnya. Sinar-sinar yang tampak oleh mata bergelombang 390 mµ sampai 760 mµ (1 mµ = 10 amstrom). Diurutkan dari yang bergelombang panjang maka sinar-sinar tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Sinar-sinar yangSinar ultraviolet adalah jenis radiasi elektromagnetik, seperti gelombang radio, radiasi inframerah, sinar-X dan sinar gamma. Sinar UV, yang berasal dari matahari, tidak terlihat oleh mata manusia. Sinar ultraviolet bisa mengakibatkan kulit terbakar dan berwarna kecoklatan, namun terlalu banyak paparan radiasi UV dapat merusak jaringan hidup. Radiasi elektromagnetik ditransmisikan dalam bentuk partikel atau gelombang pada panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda. Ini terdiri dari berbagai panjang gelombang yang dikenal sebagai spektrum elektromagnetik EM. Spektrum umumnya dibagi menjadi tujuh wilayah dengan penurunan panjang gelombang akan meningkatkan energi dan frekuensi. Sebutan umum adalah gelombang radio, gelombang mikro, inframerah IR, cahaya tampak, ultraviolet UV, sinar-X dan sinar gamma. Sinar Ultraviolet UV jatuh di kisaran spektrum EM antara cahaya tampak dan sinar-X. Ini memiliki frekuensi sekitar 8 × 1014 sampai 3 × 1016 siklus per detik, atau hertz Hz, dan panjang gelombang sekitar 380 nanometer 1,5 × 10-5 inci sampai sekitar 10 nm 4 × 10-7 inci. Sinar UV umumnya dibagi menjadi tiga sub-pita UVA, atau dekat UV 315-400 nm; UVB, atau UV tengah 280-315 nm; dan UVC, atau UV jauh 180-280 nm. Radiasi dengan panjang gelombang dari 10 nm ke 180 nm kadang-kadang disebut sebagai vakum atau UV ekstrim.” Panjang gelombang ini diblokir oleh udara, dan mereka hanya menyebarkan dalam ruang hampa. Ionisasi Radiasi UV memiliki energi yang cukup untuk memecah ikatan kimia. Karena energi yang lebih tinggi, foton UV dapat menyebabkan ionisasi, sebuah proses di mana elektron terlepas dari atom. Ruang yang kosong dapat mempengaruhi sifat kimia dari atom dan menyebabkan mereka untuk membentuk atau menghancurkan ikatan kimia yang lain. Hal ini dapat berguna untuk pengolahan kimia, atau dapat merusak bahan dan jaringan hidup. Kerusakan ini dapat bermanfaat, misalnya, dalam desinfektan permukaan, tetapi juga bisa berbahaya, terutama untuk kulit dan mata, yang terkena dampak buruk UVB energi yang lebih tinggi dan radiasi UVC. Sebagian besar sinar UV alami yang dirasakan manusia berasal dari matahari. Namun, hanya sekitar 10 persen UV dari sinar matahari, dan hanya sekitar sepertiga dari ini menembus atmosfer untuk mencapai tanah, menurut National Toxicology Program NTP. Dari energi UV matahari yang mencapai khatulistiwa, 95 persen adalah UVA dan 5 persen UVB. Tidak ada UVC terukur dari radiasi matahari mencapai permukaan bumi, karena ozon, molekul oksigen dan uap air di atmosfer atas benar-benar menyerap panjang gelombang UV terpendek. Namun, “radiasi spektrum luas ultraviolet [UVA dan UVB] adalah yang terkuat dan paling merusak makhluk hidup,” menurut NTP “Laporan-13 pada Karsinogen.” Kulit Terbakar Saat berjemur tubuh kita akan memberikan reaksi terhadap paparan sinar UVB yang berbahaya. Pada dasarnya, berjemur akan memicu mekanisme pertahanan alami tubuh. Ini terdiri dari pigmen yang disebut melanin, yang diproduksi oleh sel-sel di kulit yang disebut melanosit. Melanin menyerap sinar UV dan menghilang sebagai panas. Ketika tubuh merasakan kerusakan akibat sinar matahari, ia akan mengirimkan melanin ke sel sekitarnya dan mencoba untuk melindungi mereka supaya tidak terjadi banyak kerusakan. Pigmen ini menyebabkan kulit menjadi gelap. “Melanin adalah tabir surya alami,” menurut Gary Chuang, asisten profesor dermatologi di Tufts University School of Medicine. Namun, paparan radiasi UV yang terus menerus dapat membanjiri pertahanan tubuh. Ketika ini terjadi, reaksi beracun terjadi, yang mengakibatkan kulit terbakar. Sinar UV dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh. Kadang-kadang sel-sel dengan DNA yang bermutasi oleh sinar matahari berubah menjadi sel bermasalah yang tidak mati tapi tetap berkembang biak sebagai kanker. “Sinar UV menyebabkan kerusakan acak dalam proses perbaikan DNA dan sehingga DNA sel-sel memperoleh kemampuan untuk menghindari kematian terprogram,” kata Chuang. Hasilnya adalah kanker kulit, bentuk penyakit kanker yang paling umum di Amerika Serikat. Banyak zat – termasuk mineral, tanaman, jamur dan mikroba, serta bahan kimia organik dan anorganik – dapat menyerap radiasi UV. Penyerapan sinar UV menyebabkan elektron dalam materi untuk melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron ini kemudian dapat kembali ke tingkat energi yang lebih rendah dalam serangkaian langkah-langkah kecil, memancarkan sebagian energi yang diserapnya sebagai cahaya tampak. Bahan yang digunakan sebagai pigmen dalam cat atau pewarna yang menunjukkan fluoresensi seperti terlihat lebih terang di bawah sinar matahari karena mereka menyerap sinar UV dan tidak terlihat dan kembali memancarkan itu pada panjang gelombang terlihat. Untuk alasan ini mereka biasanya digunakan untuk tanda-tanda, rompi keselamatan dan aplikasi lain di mana visibilitas tinggi sangat penting. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, ciri makhluk hidup yang menunjukkan bahwa makhluk hidup peka terhadap rangsang adalah ujung batang tanaman kedelai tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan jaring-jaring makanan berikut!
Jikasemakin banyak sinar ultraviolet yang terpapar ke permukaan bumi dan mengenai manusia, efek yang tidak diinginkan bagi manusia dan lingkungan dapat timbul. Cara paling umum untuk memproduksi sinar-X adalah melalui mekanisme yang disebut bremstrahlung atau radiasi perlambatan. Mekanisme ini yang ditempuh oleh Rontgen saat pertama kali
Jika Anda ingin mendapatkan manfaat sinar UV, pastikan Anda berada di jam-jam yang benar. Karena terlalu lama terpapar sinar matahari justru berbahaya bagi kesehatan. Kamu pasti sudah sering mendengar atau membaca anjuran untuk menggunakan tabir surya agar melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit. Jadi apa yang dimaksud dengan sinar ultraviolet? Kenapa bisa bermanfaat dan berbahaya sekaligus? Apa itu Sinar Ultraviolet? Sinar ultraviolet adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari matahari. Sinar ini tidak bisa dilihat oleh mata. Namun, beberapa hewan seperti lebah, burung, dan kupu-kupu bisa melihat sinar UV dengan jelas. Tidak semua sinar ultraviolet yang berasal dari matahari bisa mencapai permukaan bumi. Lapisan ozon berhasil mencegah sinar ultraviolet tertentu untuk mencapai bumi. Jenis-Jenis Sinar Ultraviolet yang Perlu Kamu Tahu Radiasi sinar ultraviolet yang berasal dari matahari memiliki tiga jenis sinar radiasi yang dibagi berdasarkan panjang gelombang. Semakin pendek gelombangnya, semakin berbahaya. Apa saja jenis-jenis sinar ultraviolet? Jenis sinar UV terdiri dari Sinar UVA. Sinar UVA memiliki panjang gelombang 315-400 nm dan memiliki panjang gelombang yang paling panjang diantara sinar UV lainnya. Tahukah kamu kalau 95% dari sinar ultraviolet yang mencapai bumi adalah sinar UVA. Sinar ini dianggap sebagai sinar ultraviolet yang paling kuat dan mampu menembus awan serta kaca dan bahkan tetap ada di saat cuaca mendung ataupun hujan. Sinar UV A juga dapat menyerap lebih dalam hingga ke lapisan dermis. Dermis adalah lapisan kulit kedua setelah epidermis dimana ia berfungsi sebagai pelindung dalam tubuh. Sinar UVB. Sinar UVB memiliki panjang gelombang 280-315 nm. Sinar UVB dapat terserap oleh awan dan tidak dapat menembus kaca, namun jangkauan paparannya hanya dapat mencapai lapisan epidermis kulit. UVB dapat menyebabkan kulit memerah, perih dan terbakar. Sinar UVC. Sinar UVC memiliki panjang gelombang yang paling pendek yaitu 180-280 nm dan merupakan sinar ultraviolet yang paling berbahaya bagi kulit. Namun sinar UVC tidak bisa menembus lapisan ozon, sehingga sinar ini tidak bisa mencapai permukaan bumi. Manfaat Sinar UV Bagi Kesehatan Meskipun banyak rumor menakutkan tentang sinar ultraviolet, manusia dan makhluk hidup lainnya yang ada di bumi sangat membutuhkan sinar UV. Sinar ultraviolet ternyata memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan. Apa saja manfaat sinar UV? 1. Meningkatkan produksi vitamin D Paparan sinar ultraviolet dibutuhkan untuk merangsang produksi vitamin D di dalam tubuh. Vitamin D diperlukan untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di usus, sehingga dapat memperkuat tulang, gigi, serta otot. Tidak hanya itu, vitamin D juga dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti rakitis, osteoporosis, hipertensi, diabetes tipe 1 dan 2, serta multiple sclerosis. 2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sinar ultraviolet dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat terpapar sinar uv, tubuh akan menghasilkan lebih banyak sel darah putih yang berfungsi sebagai perlindungan tubuh. Sel darah putih memegang peranan penting dalam melawan berbagai penyebab infeksi. 3. Memperbaiki kualitas tidur Paparan sinar matahari yang mengandung UV dapat merangsang produksi hormon melatonin di dalam tubuh. Melatonin adalah hormon yang berperan mengatur siklus tidur. Jika kadar melatonin di dalam darah rendah, siklus tidur Anda dapat terganggu. 4. Mengobati penyakit kulit Paparan sinar ultraviolet juga diyakini bermanfaat untuk membantu mengatasi berbagai penyakit kulit, mulai dari jerawat, eksim, hingga psoriasis. 5. Mencegah depresi Apa hubungannya depresi dengan sinar UV? Kurangnya paparan sinar matahari berakibat pada menurunnya kadar hormon serotonin di dalam tubuh, sehingga lebih mudah terjadi depresi. 6. Mengurangi risiko kanker Terpapar sinar ultraviolet secara berlebihan memang bisa memicu kanker kulit. Namun dalam kadar yang tepat, paparan sinar ultraviolet justru bisa mencegah berbagai penyakit kanker, seperti kanker prostat, kanker pankreas, kanker ovarium, kanker usus besar, dan kanker getah bening limfoma Hodgkin. Bahaya Sinar UV Bagi Kesehatan Selain memiliki manfaat, sinar ultraviolet juga berisiko menimbulkan bahaya pada kesehatan terutama jika kamu terpapar sinar UV secara berlebihan. Apa saja bahayanya? 1. Kulit terbakar Paparan sinar ultraviolet berlebih bisa menyebabkan kulit mengalami kondisi yang disebut dengan istilah sunburn atau terbakar. Biasanya kondisi ini disebabkan karena kamu mengalami sengatan matahari secara langsung dalam waktu yang lama. Kulit akan menunjukkan tanda-tanda terbakar setelah empat hingga lima jam setelah terpapar sinar matahari. Saat mengalami sunburn biasanya kamu akan mengalami berbagai gejala seperti kulit kemerahan, nyeri, pembengkakan, melepuh, dan berkerak. 2. Memunculkan tanda-tanda penuaan Paparan sinar matahari berlebih biasanya membuat kulit Anda mengalami berbagai perubahan dari mulai warna hingga teksturnya. Pasalnya, seiring dengan berjalannya waktu, sinar UV dapat merusak serat-serat di kulit yang disebut elastin. Ketika serat ini rusak maka kulit akan mengendur dan meregang. Tak hanya itu, paparan sinar UV berlebih juga menyebabkan kulit mengalami bintik putih dan juga gelap. Selain itu, kamu juga akan merasakan kulit yang lebih kasar dari biasanya dan juga kering. Saat terlalu kering, kulit akan mudah keriput sehingga kamu akan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. 3. Meningkatkan risiko kanker kulit Sinar UVB pada cahaya matahari selain menyebabkan kulit terbakar juga dapat merusak DNA dan menekan sistem kekebalan kulit. Sementara sinar UVA dapat menembus dan merusak membran sel kulit serta DNA di dalamnya. Kerusakan yang berkembang selama bertahun-tahun ditambah dengan pertambahan usia meningkatkan risiko kamu terkena kanker kulit seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas. 4. Merusak mata Terlalu lama menatap matahari dengan mata telanjang bisa menyebabkan penyakit katarak. Katarak bisa berakhir dengan kebutaan. Menatap terlalu lama sinar ultraviolet tanpa menggunakan pelindung mata dapat membakar mata layaknya kulit yang terbakar. Mata yang menatap langsung matahari juga dapat melukai retina. Area dibelakang mata yang bertanggung jawab terhadap penglihatan ini akan rusak secara permanen. Selain katarak, ancaman radiasi sinar ultraviolet yang lain terhadap mata adalah kanker kulit yang menyerang kelopak dan daerah sekitar mata, paparan yang terlalu lama akan meningkatkan resiko ini. Gunakan kacamata hitam sebagai pelindung. 5. Mengubah warna rambut Berdiam diri di bawah sinar matahari siang tanpa pelindung kepala menyebabkan rambut rusak. Selain kusam dan kasar, ultraviolet pada sinar matahari siang juga dapat menyebabkan pigmen rambut berubah warna menjadi merah. Tips Mencegah Sekaligus Mengatasi Bahaya Sinar UV Untuk memperoleh berbagai manfaat paparan sinar matahari dengan risiko efek samping yang kecil, disarankan berjemur sebelum jam pagi, agar terhindar dari bahaya sinar ultraviolet. Waktu berjemur terbaik adalah antara jam - pagi dan berjemurlah selama 5-15 menit, sebanyak 2-3 kali seminggu. Pastikan kamu berjemur pada waktu yang tepat dan tidak berlebihan. Dan sangat wajib menggunakan tabir surya atau sunscreen untuk melindungi kulit dari sinar UV. Kamu pasti tahu betapa pentingnya produk yang satu ini untuk orang-orang yang tinggal di negara tropis, seperti Indonesia. Ini tips untuk memilih jenis SPF/sun protection factor sunscreen yang cocok Aplikasikan lotion SPF yang mengandung setidaknya SPF 30 atau di atasnya, 15 menit sebelum berjemur atau antara 20-30 menit sebelum beraktivitas di luar. Ini dilakukan agar ada cukup waktu untuk lotion terserap ke dalam kulit dan bekerja dengan efektif. Disarankan menggunakan sunscreen SPF 50++ karena mampu melindungi kulit lebih baik dan lebih lama. Cek masa kadaluarsa produk sunscreen agar khasiatnya tetap ampuh dan aman digunakan. Simpan lotion SPF di tempat yang sejuk dan hindari sorotan sinar matahari secara langsung. Perlu diingat, lotion SPF hanya mampu melindungi kulit dari terik matahari untuk sementara waktu. Jadi jangan sampai lupa untuk mengoleskan lotion kembali beberapa jam sekali jika kamu masih berada di luar ruangan dan tiap dua jam setelah berenang. Nah kamu juga bisa loh, memanfaatkan peluang ini untuk bisnis. Kamu bisa buat produk sunscreen dengan brand milik kamu bersama kami. Peluangnya masih sangat luas dan terbuka. Formula dan bahan baku bisa kamu tentukan. Buatlah produk sunscreen berkualitas dan unik bersama kami. Sumber What Is Ultraviolet Light? What’s the Difference Between UVA and UVB Rays?
FungsiAbsorbsi Terbatas Kulit, Ciri-ciri kulit yang sehat adalah tidak mudah mengabsorb atau menyerap air, larutan atau benda patat. Namun demikian, Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Cairan atau laurtan yang mudah menguap atau larut dalam lemak akan mudah diserap oleh Makhluk hidup yang paling peka terhadap sinar ultraviolet terkena dampaknya adalah JawabanC bakteriPenjelasankarena sinar ultraviolet paling cepat menembus kulit fan menyebabkan bakteri dalam tubuh DefinisiLingkungan Hidup Indonesia. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997 [1] , lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkunganReproduksiadalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu,daerah ini disebut bintik buta, jika bayangan jatuh pada bintik buta maka bayangan tersebut tidak dapat terlihat
Penjelasan Sinar ultraviolet UV adalah jenis radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar tampak tetapi lebih panjang dari sinar sinar-X. Sinar UV dapat ditemukan dalam sinar matahari dan juga dipancarkan oleh lampu UV buatan manusia. Sinar UV dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan panjang gelombangnya UV-A 320-400 nm, UV-B 280-320 nm, dan UV-C 100-280 nm. UV-C memiliki panjang gelombang yang paling pendek dan paling berbahaya bagi kehidupan, tetapi sebagian besar sinar UV-C diserap oleh atmosfer bumi dan tidak mencapai permukaan bumi. UV-A dan UV-B adalah jenis sinar UV yang paling banyak mencapai permukaan bumi dan dapat memiliki dampak negatif pada kehidupan. Sinar ultraviolet UV dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel dan jaringan biologis. Terlalu banyak paparan sinar UV dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan menyebabkan mutasi genetik, yang dapat menyebabkan kanker dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Baca Juga Terjawab! Soal Gerhana Matahari Terjadi Karena Sinar Matahari Terhalang Oleh Selain itu, sinar UV juga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit manusia, seperti terbakar sinar matahari, kulit kering, dan penuaan dini. Pada hewan dan tumbuhan, sinar UV dapat menyebabkan kerusakan pada klorofil dan mengganggu proses fotosintesis, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan reproduksi mereka. Oleh karena itu, penting untuk melindungi diri kita dari paparan sinar UV dengan menggunakan tabir surya, pakaian pelindung, dan menghindari paparan sinar matahari secara langsung pada saat terik. Tidak terasa selesai penjelasan tentang sinar ultraviolet membahayakan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan. Di mana ini hanya untuk memudahkan untuk belajar dan menyelesaikan kesulitan belajar. Bukan untuk membuat Adik-adik ketergantungan dengan jawaban tentang sinar ultraviolet membahayakan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan. Artikel ini tidak diizinkan untuk di copy paste oleh pihak lain tanpa seizin redaksi maupun Portal Memilikialat indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur saprofit. Rusaknya lapisan ozon . Dampaknya tidak akan tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisanJAKARTA - Sinar ultraviolet UV menjadi alasan utama manusia di Bumi perlu menggunakan tabir surya. Namun, para ahli masih mencari tahu dari mana sinar ini awalnya berasal. Miliaran tahun lalu, sebuah meteroit yang mengambang di tata surya awal menyaksikan radiasi UV membobardir planet yang baru lahir. Ada perdebatan apakah sejumlah besar sinar UV berasal dari bintang-bintang kuno yang ada sebelum matahari atau dari matahari itu sendiri. Meteorit itu adalah Acfer 094. Melalui isotop yang ditemukan di meteroit ini, terungkap bahwa cahaya UV itu mungkin berasal dari bintang masif yang sudah lama mati. Misi Genesis dari Badan Antariksa Amerika NASA pada tahun 2011 menemukan bahwa isotop oksigen di Bumi, Bulan, dan objek lain yang relatif dekat berbeda dengan isotop oksigen dari Matahari. Saat ini, meteorit Acfer 094 membuktikan bahwa iradiasi tata surya pada awalnya disebabkan oleh bintang-bintang selain yang diorbit oleh Bumi. Hal ini diungkap oleh ahli astrofisika dari Universitas Washington di St. Louis, Lionel Vacher. Vacher memimpin studi yang baru-baru ini diterbitkan di Geochimica et Cosmochimica Acta. “Acfer 094 adalah meteorit yang sangat menarik dan unik. Ini adalah salah satu meteorit yang paling primitif kami miliki karena mineralogi dan komposisi kimianya memberi tahu kami bahwa meteorit ini belum dimodifikasi secara signifikan setelah pertambahannya oleh proses asteroid sekunder,” ujar Vacher dilansir Syfy, Senin 12/7. Meteorit tersebut adalah kapsul waktu di mana isotop dari awal gas dan debu yang berasal tata surya lainnya masih tersimpan. Untuk informasi, sebagian besar meteorit yang jatuh ke Bumi telah melalui proses seperti perubahan hidrotermal dan pemanasan akibat tumbukan saat tata surya terbentuk, maupun zat radioaktif. Acfer 094 memiliki sifat yang hampir murni. Asteroid itu tidak mengalami perubahan hidrotermal. Bagaimana objek ini bisa lolos dari kerusakan ruang tidak diketahui, tetapi mungkin terbentuk jauh, di luar Jupiter, dari es hidrogen sulfida, bahan organik dan bahan presolar. Tidak ada meteorit lain yang diketahui mengandung campuran oksida besi, besi sulfida dan beberapa isotop oksigen terberat ini. Inilah yang menunjukkan bahwa fajar sinar UV di tata surya tidak berasal dari Matahari. Sebab, matahari memiliki enam persen lebih banyak isotop oksigen paling ringan dibanding semua bintang yang mengorbit. Jadi, bintang apa yang menerangi tata surya dengan begitu banyak sinar UV? Bintang yang lebih kecil seperti Matahari biasanya terbentuk dekat dengan bintang besar tipe O dan B. Bintang-bintang yang sangat energik ini hidup cepat dan mati dengan susah payah. Spektrum UV bintang-bintang tersebut juga sangat berbeda dari bintang seperti Matahari. Sinar UV benda ini memecah gas hidrogen sulfida, yang meninggalkan isotop belerang berat. Salah satu, atau keduanya adalah jenis bintang mungkin berada di gugus yang sama dari mana Matahari muncul. Ketika radiasi kuat bintang O atau B atau keduanya memecah gas seperti hidrogen sulfida, ini menciptakan isotop yang membentuk lingkungan yang berkembang di awan kabur tempat Matahari terbentuk.ifKCw.